Jumat, 06 November 2015

MAKALAH DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)



DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN








DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

OLEH :
                                                NAMA           : ELZA DEVI LAKSMIATI
                                                NIM                : 11130075
                                                JURUSAN     : AKUNTANSI




STIE BANK BPD JATENG TAHUN 2015
JALAN PEMUDA NOMER 4A SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah yang berjudul “Decision Support System (DSS) dalam Pengambilan Keputusan Manajemen” dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Makalah ini tidak hanya ditujukan kepada kalangan akademis tetapi juga ditujukan masyarakat luas khususnya di dalam dunia kerja. Dalam  kesempatan ini Penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Yang Terhormat Bapak Septia Lutfi, S.kom, M.kom, yang telah membimbing dan mengajari Penulis.
Apabila dalam pembuatan makalah ini belum lengkap, mohon dimaafkan. Karena Penulis adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Dan kesempurnaanlah hanya milik ALLAH SWT.
Semoga makalah ini mampu menambahkan pengetahuan, khususnya bagi Penulis sebagai penyusun dan umumnya bagi pembaca. Amin ya robbal alamin.




Semarang, Oktober 2015



                                                                                                                                Penulis








DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................... .... ii
BAB I : Pendahuluan
1.1.   Latar Belakang Masalah.................................................................................... ....
1.2.   Rumusan Masalah.............................................................................................. ....
1.3.   Tujuan................................................................................................................ .... 5
BAB II            : Pembahasan
1.1.   ........................................................................................................................... ....
1.2.   ........................................................................................................................... ....
1.3.   ........................................................................................................................... .... 10
BAB IV : Penutup
A.    Simpulan............................................................................................................. .... 14
Daftar Pustaka................................................................................................................ .... 15











BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian pesat. Perkembangan yang pesat tidak hanya teknologi perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi metode komputasi juga ikut berkembang. Salah satu metode komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode sistem pengambilan keputusan. Dalam teknologi informasi, sistem pengambilan keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara sistem informasi dan sistem cerdas. Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi, hal ini dikarenakan adanya era globalisasi, yang menuntut sebuah perusahaan untuk bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Manajer  perusahan memiliki peranan penting dalam memilih berbagai macam alternatif keputusan sehingga tidak mengambil keputusan yang salah dalam pemecahan sebuah masalah.
Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif, penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang manajer dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, dan hal ini tentu akan meningkatkan efisiensi kerja manajer yang bersangkutan.
Dalam pembuatan keputusan Herbet A. Simon membagi keputusan menjadi dua jenis yaitu keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram. Keputusan terprogaram (programmed decision) bersifat repetitif dan rutin, dalam hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi. Keputusan tidak terprogram (nonprogrammed decision) bersifat baru, tidak terstruktur dan penuh konsekuensi. Selain itu tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut tidak pernah muncul sebelumnya atau karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks, atau karena masalah tersebut demikian penting sehingga memerlukan penanganan khusus (Mcleod, 2009). Dalam penanganan keputusan tak terprogram ini manajer membutuhkan sistem pendukung kaputusan (DSS) atau berbagai macam informasi analitik penunjang pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil manajer tidak berdampak negatif pada kegiatan perkembangan perusahaan.
Sistem pendukung keputusan atau decision support system (DSS) adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaiana seharusnya keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002). Konsep DSS dikemukakan pertama kali oleh scott-Morton pada tahun 1971. Beliau mendefenisikan sebagai sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dengan menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan-persoalan tak terstruktur (McLeod, 2009).
DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif dan informasi penunjang yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia. Sehingga manajer bisa mengambil keputusan yang tepat dan benar dalam mencapai tujuan perusahaan.

RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimanakah yang dimaksud dengan Decision Support System (DSS) ?
2.      Bagaimanakah perkembangan Decision Support System (DSS) ?
3.      Bagaimanakah tipe-tipe Decision Support System (DSS) ?
TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian Decision Support System (DSS)
2.      Untuk mengetahui perkembangan Decision Support System (DSS) ?
3.      Untuk tipe-tipe Decision Support System (DSS)



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Decision Support System (DSS)
Salah satu jenis sistem aplikasi yang sangat popular di kalangan manajemen perusahaan adalah Decision Support System atau disingkat DSS. DSS ni merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan pada sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya, diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya. Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana (tools) bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti “Operation Research” dan “Management Science” , hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual, maka saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relative singkat.
Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah, dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan. System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk data yang dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia penggunanya.
Informasi yang biasanya dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan:
·         Mengakses semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional, kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
·         Angka-angka penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
·         Angka-angka pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk baru.
·         Konsekuensi pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman dalam suatu konteks yang dirinci ulang.
Sudah begitu banyak perusahaan di berbagai industri yang bergantung pada perangkat, teknik dan pemodelan pendukung keputusan, untuk membantu mereka menganalisa dan memecahkan beragam pertanyaan bisnis sehari-hari. System pendukung keputusan bersifat tergantung oleh data, sebagaimana keseluruhan proses mengambil seluruh kumpulan data yang tersedia, untuk dianalisa. Perangkat-perangkat, proses, dan metodologi pelaporan berbasis Business Intelligence adalah contoh penggunaan penting dalam system pendukung keputusan manapun, dan memberikan analisis data, pelaporan serta monitoring data yang sangat terpercaya kepada pengguna.
Persyaratan yang biasa dimiliki dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan Tingkat Tinggi:
·         Pengumpulan data dari beragam sumber (data penjualan, data inventori, data supplier, data riset pasar, dsb).
·         Penformatan dan penggunaan data.
·         Lokasi database yang sesuai serta pembangunan format untuk pembuatan laporan dan analisa berbasis pengambilan keputusan.
·         Perangkat dan aplikasi yang serba bisa dan mampu memberikan pelaporan, monitoring dan analisa terhadap data.
Karakteristik dan Kemampuan DSS atau Decision Support System
Berikut ini akan dibahas mengenai karakteristik dan kemampuan kinerja dari DSS atau Decision Support System, antara lain yaitu :
1.      DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi-terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.
2.      Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.
3.      Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi grup. Berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam grup. Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda.
4.      DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.
5.      DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan: intelligence, design, choice dan implementation.
6.      DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda; ada kesesuaian diantara DSS dan atribut pengambil keputusan individu (contohnya vocabulary dan style keputusan).
7.      DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat setiap saat.
8.      DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).
9.      Pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi pengguna tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS).
10.  DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru.
11.  DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.
Prinsip Dasar DSS
1.      Struktur Masalah sulit untuk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak terstruktur. Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.
2.      Dukungan Keputusan DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.
3.      Efektivitas Keputusanwaktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik
B.     Perkembangan Decision Support System (DSS)
Sistem pendukung keputusan berkembang di awal era komputasi terdistribusi. Sejarah sistem seperti dimulai pada sekitar 1965 dan penting untuk memulai meresmikan catatan, orang ide-ide, sistem dan teknologi yang terlibat dalam bidang yang penting dari teknologi informasi diterapkan. Hari ini masih mungkin untuk merekonstruksi sejarah Sistem Pendukung Keputusan dari tangan pertama rekening dan bahan-bahan yang tidak dipublikasikan serta artikel diterbitkan.
Beberapa seksi selanjutnya bergerak dari sekitar 1965 sampai pertengahan 1990-an. Benang DSS terkait dengan model berorientasi DSS, sistem pakar, analisis multidimensi, alat query dan pelaporan, OLAP, Business Intelligence, DSS Group, dan Sistem Informasi Eksekutif ditelusuri dan terjalin saat mereka muncul untuk berkumpul dan menyimpang selama bertahun-tahun. Sebelum 1965, itu sangat mahal untuk membangun skala besar sistem informasi. Pada sekitar waktu ini, pengembangan dari IBM System 360 dan sistem mainframe lebih kuat membuatnya lebih praktis dan hemat biaya untuk mengembangkan. Pada akhir 1960-an, jenis baru dari sistem informasi menjadi praktis - Model berorientasi DSS atau sistem manajemen keputusan.
Pengembangan DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus melalui spesialis informasi. Timesharing membuka peluang baru dalam penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS, G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya frofesor MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A Framework for Management Information System” mereka merasakan perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat manajemen dari Robert N. Anthony. Anthony menggunakan istilah Strategic palnning, managemen control dan operational control (perencanaan strategis, control manajemen, dan control manajemen).
DSS yang saat ini populer untuk digunakan adalah yang berbasis tabel atau spreadsheets, karena para manajer sudah terbiasa membaca data dengan cara tersebut. Tabel inilah yang menjadi media manajer dalam “mengkutak-katik” (mengganti atau merubah) variabel yang ada, di mana hasilnya akan ditampilkan dalam format grafik yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk keperluan ini, biasanya sebuah stand-alone PC sudah cukup untuk mengimplementasikannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, telah banyak ditawarkan aplikasi DSS yang bekerja dalam infrastruktur jaringan (LAN, WAN, Intranet, Internet, dsb.). Beberapa manajer pengambil keputusan dihubungkan satu dengan lainnya melalui jaringan komputer, sehingga dapat saling mempertukarkan data dan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan. Bahkan sudah ada DSS yang diperlengkapi dengan expert system (dibuat berdasarkan teori kecerdasan buatan = artifial intelligence), sehingga keputusan bisnis secara langsung dapat dilakukan oleh komputer, tanpa campur tangan manusia.
C.    Tipe-tipe Decision Support System (DSS)
Penting untuk dicatat bahwa DSS tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara untuk mengklasifikasikan DSS.
1.      DSS model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan yang khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada kenyataannya benar-benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan beragam solusi berdasarkan pada data tersebut.
2.      DSS model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan solusi berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa intervensi manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya, data yang kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang kotor juga (garbage in garbage out).
3.      Suatu DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu diberikan kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.
4.      Model Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan simulasi statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu solusi atau strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data.
5.      Communication Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau strategi.
6.      Data Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data internal atua eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa data dikumpulkan serta digolongkan secara sekuensial, contohnya data penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
7.      Document Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan serta strategi dari manipulasi data.
8.      Knowledge Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa adalah suatu model knowledge driven DSS.
Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan Decision Support System (DSS)
1.      Mempermudah dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.
2.      Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini.
3.      Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka penjualan tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan operasional perusahaan).
Jenis-Jenis Decision Support System (DSS)
Ada enam jenis DSS, yaitu :
1.      Retrive information element (memanggil eleman informasi)
2.      Analyze entries fles (menganali semua file)
3.      Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)
4.      Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
5.      Propose decision (menawarkan keputusan )
6.      Make decisions (membuat keputusan)
Tujuan Decision Support System (DSS)
Dalam DDS terdapat tiga tujuan yang harus di capai yaitu :
1.      Membantu manajer dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
2.      Mendukung keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut
3.      Meningkatkan efektivitas menajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efisiensi
Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan. DSS sebagai sebuah system yang memberikan dukungan kepada seorang manajer, atau kepada sekelompok manajer yang relative kecil yang bekerja sebagai team pemecah masalah, dalam memecahkan masalah semi terstrukitur dengan memberikan informasi atau saran mengenai keputusan tertentu. Informasi tersebut diberikan oleh laporan berkala, laporan khusus, maupun output dari model matematis. Model tersebut juga mempunyai kemampuan untuk memberikan saran dalam tingkat yang bervariasi.

Cara Penggunaan Informasi dari Decision Support System
Pada dasarnya dua pengguna informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk mendefinisikan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah adalah usaha definisi dari pendekatan system. Selanjutnya manjer menggunakan informasi untuk memecahkan masalah yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan. Pada umumnya, lapaoran berkala dan khusus digunakan terutama dalam usaha definisi, dan simulasi dalam usaha pemecahan Laporan berkala dapat di rancang untuk menidentifikasi masalah atau masalah yang kemungkinan besar akan muncul, manjer juga melakukan query terhadap database untuk menemukan masalah atau mempelajari lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah diidentifikasi. Simulasi dapat juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahan cenderung akan kelihatan menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara matematis.

Penerapan Sistem pendukung Keputusan (Decision Support System/DSS) dan Pengambilan Keputusan dalam organisasi
Istilah sistem pendukung pengambilan keputusan (Decisoin Support System –DSS) telah digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang didesain untuk membantu manajer memecahkan masalah tertentu. Penekannya teletak pada kata “membantu”. DSS tidak pernah ditujukan untuk menyelesaikan masalah tanpa bantuan dari manajer. Ide dasarnya adalah agar manajer dan komputer dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah tersebut. Jenis masalah yang dapat diselesaikan adalah masalah yang semiterstruktur. Komputer dapat menyelesaikan bagian yang terstruktur. Dan manajer dapat menyelesaikan bagian yang tidak terstruktur.
Sejak tahun 1971, DSS telah menjadi jenis sistem infomasi yang paling sukses dan kini menjadi aplikasi komputer untuk pemecahan masalah yang paling produktif. DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan mengotomasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif  yang memungkinkan pengambil keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia.

Karakteristik DSS
1.      Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang tepat
2.      Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan keluaran
3.      Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram professional
4.      Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tak dapat ditentukan didepan
5.      Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.





BAB IV
PENUTUP
SIMPULAN
Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi.
Decision Support System (DSS) adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. DSS merupakan sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus:
a.       Sederhana
b.      Mudah untuk dikontrol;
c.       Mudah beradaptasi;
d.      Lengkap pada hal-hal penting;
e.       Mudah berkomunikasi dengannya.
Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah.





DAFTAR PUSTAKA
http://gaptex.com/pengertian-dss-dalam-sistem-informasi/ diakses pada tanggal 2 November 2015
http://eprints.dinus.ac.id/13151/1/jurnal_13588.pdf diakses pada tanggal 5 November 2015



1 komentar:

  1. Merkur - merkur 34C HD Slant Bar - Xn
    Merkur. 33C HD 메리트 카지노 쿠폰 Slant Bar. Price. $33.99. (Last Updated). Sat, Dec 21, 2021. Merkur 34C HD. Price. kadangpintar $33.99. (Last febcasino Updated). Sat, Dec 21, 2021.

    BalasHapus